Surakarta Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2021
Pemerintah Kota Surakarta menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahun 2021. Penghargaan diberikan oleh perwakilan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset Pamong Budaya Ahli Utama Siswanto di Bale Tawangarum Balaikota Surakarta dan diterima Wakil Walikota Teguh Prakosa, Kamis (23/12/2021).
Siswanto yang mewakili Direktur Pembinaan Lembaga dan Tenaga Kebudayaan Judi Wahyudin, pada kesempatan itu mengatakan, Apresiasi Kebudayaan yang diterima Kota Surakarta dan Pelopor dan Pembaharu Kebudayaan Melati Suryodarmo merupakan Anugrah Kebudayaan Indonesia ( AKI ) tahun 2021 yang kegiatan serupa telah dimulai sejak tahun 2007 oleh Kemdikbud.
“AKI adalah bentuk apresiasi Pemerintah terhadap mitra kerja yaitu pelaku budaya yang melestarikan nilai – nilai luhur bangsa sekaligus memberikan motivasi bagi generasi penerus untuk tetap ikut serta dalam usaha memajukan kebudayaan,” terangnya.
Apresiasi atau penghargaan AKI diberikan kepada lembaga dan pelaku budaya yang dinilai telah memberikan kontribusi, menunjukkan dedikasi, integritas serta dengan sepenuh hati telah melestarikan Budaya Indonesia dan lebih dari itu mengenalkan dan mengembangkan nilai – nilai tersebut dalam sendi – sendi kehidupan sehari – hari.
Anugrah Kebudayaan Indonesia pada 2021 diberikan pada 22 penerima dari enam kategori yakni pelestari, pencipta, pelopor pembaharu, maestro seni tradisi, anak / remaja berdedikasi terhadap kebudayaan dan media serta lembaga.
Untuk Kategori lembaga, penerima penghragaan adalah Kota Surakarta.
Penghragaan Anugerah Kebudayaan Indonesia diberikan Pemerintah Pusat dengan harapan para penerima AKI dapat lebih luas dikenal di masyarakat tidak hanya secara profil namun juga hasil karya nyata dalam usahanya memajukan kebudayaan yang telah dicapai.
Dikatakan, negara lebih banyak lagi sosok yang turut andil dalam pemajuan kebudayan khususnya generasi muda yang menghdirkan nilai – nilai kearifan lokal dalam kacamata modern bersinergi dengan ilmu pengetahuna dan lainya.
Baik Pemerintah Kota Surakarta maupun pelaku budaya Melati Suryodarmo diharapkan menjadi contoh dan panutan pemunculan agen – agen perubahan baru sehingga cita – cita menjadi adidaya budaya dapat tercapai.
Kehidupan merupakan unsusr sentral dari suatau bangsa, oleh karena itu melalui kebudayan, identitas jati diri suatu bangsa dapat diwujudkan. Budaya kotemporer, inovasi kemajuan budaya peerlu dilakukan untuk menegaskan identitas bangsa di mata dunia sebagai negara bangsa yang memiliki keragaman budaya.
Sebagai bentuk komitmen dalam pemajuan budaya ke depan diharapkan hadir begawan – begawan budaya baru sehingga ekosistem budaya terus berlangsung secara konsiten.
Wakil Walikota Teguh Parkosa menyambut baik penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Surakarta.
“Mewakili Pemerintah Kota Surakarta, saya menyampaikan Terima Kasih yang diberikan apresiasi yang diberikan pada Ibu Melati. Dan saya harapkan para anak didik sebagai generasi penerus mampu meneruskan budaya yang ada. Penghargan ini merupakan kepunyaan para budayawan Kota Surakarta yang nguri – nguri supaya Kota Solo tetap menjadi bagian dari penjaga budaya yang tetap dilestarikan dan ini menjadi tumpuan pembangunan masyarakat dengan sekuruh isi infrastrukturnya adalah budaya,” jelasnya.
Para seniman dan budayawan Kota Surakarta menyampaikan Terima Kasih atas segala penghargan yang diberikan.
Diharapkan para generasi muda dengan berbagai tampilan budaya baik yang tradisional maupnkreasi baru mampu menjadi harapan menumbuhkan budaya yang menghidupi tanpa kehilangan esensi.
Kota Surakarta kata Teguh, dalam membagun seluruh masyarakat temasuk fisik, SDM dan lainnya bertumpu pada budaya Jawa. Karaton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran merupakan sumber dari Budaya Surakarta.
“Perilaku, tradisi, adat istiadat dari para leluhur yang tidak lepas dari unsur spritual. Misalnya dalam menciptakan taria – tarian jaman dahulu tidak mungkin tanpa pengaruh dari unsur spritual,” katanya.
Disebutkan, berbagai bentuk atau wujud budaya sangat dipengaruhi dari berbagai latar belakang dan tata cara kehidupan. Dari 142 suku bangsa, terdapat 583 bahasa merupakan bentuk kearifan lokal di masing – masih daerah dan akhirnya diekspresikan menjadi bentuk tontonan dan hal tersebut berujung pada sumber pendapatan ekonomi.
Kegiatan Penghargaan Anugrah Kebudayaan Indonesia dihadiri Gusti Dipokusumo dari Karaton Kasunanan Surakarta, Peraih penghargaan Melati Suryodarmo, Ahli budaya, seniman dan budayawan Kota Surakarta, jajaran Kemdikbudristek dan OPD terkait jajaran Pemkot Surakarta.