Pemkot Solo Kenalkan Potensi Wisata Lewat ‘Tresnaku Neng Solo’
SOLO – Mengangkat pariwisata Kota Solo dengan cara promosi yang berbeda, Pemerintah Kota Solo membuat film pendek perdana tentang potensi-potensi wisata di Solo.
Menggandeng Maleo Production, Dinas Pariwisata meng-create promosi wisata yang berbeda dari sebelumnya. Lewat film pendek dengan judul ‘Tresnaku Neng Solo’ ini dikemas dengan komedi romantis. Yang lebih menarik semua yang terlibat dalam penggarapan film pendek ‘Tresnaku Neng Solo’ in adalah orang asli Solo, mulai dari artis-artisnya hingga kru produksinya. Tidak main-main, ‘Tresnaku Neng Solo’ dibintangi oleh aktor-aktor yang terkenal oleh bakatnya sebagai pemain watak peran yang mumpuni. Nama-nama seperti Erick Estrada, Toni Belok Kiri, dan Adit Sayuti didukung mas Gembong dan Theresia membuat film pendek ini semakin kuat genre komedi romantisnya.
‘Tresnaku Neng Solo’ menghadirkan kemasan komedi romantis yang akan lebih mudah diterima semua kalangan sehingga pesan utama dari film ini dapat tersampaikan ke masyarakat. Garis besar film ini untuk mengangkat pariwisata Kota Solo yang dikemas dengan komedi romantis agar penonton tidak bosan. Serta mengambil sudut-sudut Kota Solo yang ketika orang nonton itu langsung tertarik dan mengunjungi Kota Solo. Melalui film pendek ‘Tresnaku Neng Solo’ menjadi alat untuk mempromosikan potensi kuliner, tempat-tempat wisata, potensi kesenian, potensi sarana transportasi hingga kemudahan akses wisatawan saat menjelajahi Solo.
Solo adalah pusatnya orang berkesenian. Sehingga untuk castingnya benar-benar talent lokal Solo yang berkarya di kancah nasional. Dan ini film pendek pertama yang murni milik Solo. Selain itu, selama ini banyak yang tidak tahu kalau aktor pemeran dalam ‘Tresnaku Neng Solo’ seperti Erick Estrada dan Adit Sayuti orang asli Solo. Dari film ini, diharapkan muncul kebanggan masyarakat Solo ketika menonton film ini. Juga mengobati kerinduan bagi para perantau yang kangen Kota Solo. Yang penting lagi semua wisatawan jadi tertarik untuk datang ke kota Solo. Seluruh proses produksi film pendek ‘Tresnaku Neng Solo’ digarap oleh Maleo Pict dan selesai dalam 3 bulan dengan lama pengambilan gambar selama 5 hari.
Mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Gembong Hadi Wibowo menambahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk pertama kalinya membuat film pendek sebagai salah satu sarana untuk mempromosikan potensi wisata di Solo dan sekitarnya.
“Kalau biasanya kita buat hanya semacam vlog, kemudian iklan cetak dan seagainya. Kita melihat beberapa film pendek itu ada dampak positifnya bagi desrinasi yang ada di dalam film tersebut. Kita buat film pendek sedemikian rupa sehingga bis memblow up destinasi dan potensi wisata yang ada di Solo dan sekitarnya,” papar Gembong ketika ditemui di lokasi syuting.
Menurut Gembong, film pendek ‘Tresnaku Neng Solo’, akan mudah diterima oleh masyarakat luas karena dikemas dengan bahasa keseharian yang mudah dicerna dan dekat dengan kultur masyarakat.
“Harapannya selain film ini disukai masyarakat luas yang utama adalah potensi-potensi wisata di Solo terangkat melalui film ini, sehingga masyarakat lebih mengenal potensi wisata di kotanya sendiri dan bisa memasarkan Solo ke luar daerah,” imbuh Gembong.