Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran 1 Sura Wawu 1953
(Sabtu, 31/08 2019) Bertepatan pada malam 1 Sura Wawu 1953, Pura Mangkunegaran Solo mengirab lima pusaka yakni empat tombak dan satu pusaka yang ditempatkan dalam jodang berbentuk kotak kaca. Kirab ini merupakan prosesi tahunan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut tahun baru Muharram. Kirab Pusaka yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo juga diikuti dengan laku bisu yang dilaksanakan dengan khidmat oleh para rombongan yang jumlahnya sekitar 500 orang. Para laki-laki mengenakan beskap hitam lengkap dengan jarik dan blangkon, sedangkan untuk para perempuan memakai kebaya hitam dan kain jarik sebagai bawahannya.
Ritual laku atau topo bisu selama Kirab berlangsung merupakan simbol instropeksi diri yang sekaligus sebagai media untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap hal-hal yang selama ini kurang baik. Putra Raja Mangkunegaran IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo berada dibarisan paling depan sebagai cucuk lampah dari Kirab Pusaka ini.
Hal yang menarik tadi malam adalah sesuai para rombongan keluar dari Pura Mangkunegaran untuk mengirab pusaka, ratusan masyarakat yang sudah menunggu disekitar Pura Mangkunegaran langsung berebut air kembang untuk dibawa pulang atau cukup dengan mengusapkan air pada wajah dan badan mereka. Salah satu warga menuturkan bahwa mereka mempercayai air kembang ini mampu membawa berkah untuk diri mereka.