GO UP
Image Alt

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo

Festival Payung Indonesia ke 9 mengusung Tema The Kingdom and Umbrella

Penyelenggaraan Festival Payung Indonesia (FESPIN) pada tanggal 2,3,4 September 2022 di Puro Mangkunegaran, Kota Solo, dengan tema The Kingdom and Umbrella ini, merupakan penyelenggaraan yang ke-9. FESPIN yang berbasis pada partisipasi publik ini, terus berproses untuk tumbuh dan berbagi. Berkomitmen untuk melestarikan payung tradisi Indonesia dan terus menumbuhkan kreativitas kolektif masyarakat masyarakat. Pada FESPIN IX ini telah diikuti oleh 81 grup seni dan komunitas kreatif dari 50 kota/kabupaten di Indonesia dan peserta dari Thailand, India dan Spanyol. Khusus peserta dari Sankhampaeng Cultural Centre, Thailand, hadir sebagai bentuk komitmen hubungan sister-festival antara FESPIN dengan Borsang Umbrella Festival (Chiang Mai) yang telah terjalin sejak 2018. Berharap festival ini menjadi aset pariwisata dan juga akan melahirkan aset aset wisata baru dari para peserta yang telah terlibat di FESPIN di daerah masing masing.

 

FESPIN benar benar menjadi ruang kultural tempat pertemuan beragam kelompok seni, seniman, budayawan, kreator, crafter, akademisi dan berbagai profesi lainnya. Ruang untuk bertemu dan berinteraksi bagi peserta untuk saling berbagai ide, pengalaman, dan pengetahuan. Menjadi ruang literasi nontekstual. Namun pada FESPIN IX ini ada sesuatu yang beda, FESPIN menjadi ruang literasi yang sebenarnya, melahirkan sebuah buku kumpulan esai yang berjudul Payung Tradisi Nusantara, dengan kata pengantar Prof. Dr. Peter Carey, sejarawan Indonesia modern. Buku ini lahir dari partisipasi para penulis di daerah daerah Indonesia, karena tema festival yang menarik dan merupakan tantangan bagi para penulis untuk melacak referensi payung tradisi nusantara yang masih banyak tersembunyi. Ada 29 partisipan penulis dari berbagai daerah Indonesia yang menyumbangkan tulisannya pada buku tersebut.

 

Lahirnya buku Payung Tradisi Nusantara pada FESPIN IX ini merupakan satu Langkah berinovasi. Berharap buku ini akan menginspirasi para peserta dan masyarakat untuk menggali potensi daerahnya masing masing. Kemudian mengelolanya menjadi kerja ekonomi kreatif dan membuka peluang aset wisata baru dari kekayaan tradisi nusantara. Melestarikan tradisi untuk meneguhkan identitas keIndonesiaan dan keunikannya. Mengembangkan tradisi untuk meluaskan dan mengembangkan potensi ekonomi kreatif dengan menempatkan tradisi sebagai sumber penciptaan karya. Dengan melestarikan dan mengembangkan tradisi akan makin memperkaya aset kepariwisataan Indonesia.

 

Pada tahun 2022 ini, FESPIN terpilih sebagai salah satu festival dari 10 festival terbaik di Indonesia dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf RI. FESPIN didukung oleh Kemenparekraf RI, DISPORAPAR Provinsi Jawa Tengah, DISBUDPAR Kota Surakarta dan Bank Indonesia.

Leave a Reply