GO UP

Museum Batik Danar Hadi

Berada di jalan Brig. Jen. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta, tepatnya di dalam kompleks nDalem Wuryaningratan, sebuah kompleks yang dulu merupakan tempat kediaman keluarga K.R.M.H. Wuryaningrat, menantu dan juga sekaligus Pepatih dalem dari raja Kasunanan Surakarta saat itu yakni Pakoe Boewono ke X.

Museum ini dirancang dengan bentuk bangunan yang disesuaikan dengan arsitektur nDalem Wuryaningratan. Ruangan di dalam museum terbagi menjadi sebelas ruangan, yang dipergunakan untuk memajang koleksi batik kuno Bapak H. Santosa Doellah yang terbagi menjadi sembilan jenis batik, sesuai dengan tema dari museum yaitu “Batik Pengaruh Zaman dan Lingkungan”.

Ke sembilan jenis batik tersebut adalah: Batik Belanda, Batik Cina, Batik Djawa Hokokai, Batik Pengaruh India, Batik Kraton, Batik Pengaruh Kraton, Batik Sudagaran dan Batik Petani, Batik Indonesia, dan Batik Danar Hadi. Pemilihan tema seperti tersebut di atas tak lepas dari pengalaman dan pengamatan bapak H. Santosa yang sejak usia 15 tahun sudah menekuni, menggeluti dan meneliti seni kerajinan batik.

Keinginan H. Santosa Doellah (pengusaha pribumi) untuk melestarikan batik mendorong didirikannya museum batik di Kota Solo. Museum ini bernama Museum Batik Danar Hadi. Berlokasi di jalan utama Kota Solo, jalan Slamet Riyadi. Museum yang didirikan sejak tahun 1967 ini menyuguhkan koleksi batik kualitas terbaik dari berbagai daerah seperti batik asli keraton, batik China, batik Jawa Hokokai (batik yang terpengaruh oleh kebudayaan Jepang), batik pesisir (Kudus, Lasem dan Pekalongan), batik Sumatera dan berbagai jenis batik lainnya. Museum ini memiliki koleksi kain batik mencapai 1000 helai dan sudah diakui MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik bahkan bisa mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung.

Selain mendapat pengalaman membatik, pengunjung juga bisa menikmati arsitektur bangunan khas Jawa di samping museum, yang dikenal dengan nama Ndalem Wuryaningratan. Ndalem Wuryaningratan semula merupakan tempat tinggal Pangeran Wuryaningrat, menantu Susuhan Pakubuwono X. Dibangun dengan konsep rumah tinggal bangsawan pada masa itu, dengan pakem Jawa dan pengaruh arsitektur gaya Eropa. Pada tahun 1997, H. Santosa Doellah sebagai pemilik Batik Danar Hadi membeli bangunan ini menjadi House of Danar Hadi dengan mempertahankan arsitektur aslinya.

Informasi mengenai jadwal dan harga tiket museum :
Jam operasional: 09.00 – 16.30 WIB.
Harga tiket umum: Rp. 35.000.
Harga tiket pelajar Rp. 8.000.

RELATED POSTS

LOKASI