GO UP

Tradisi Jamasan Nyai Denok Wujud Doa dan Syukur Kelestarian Wayang Orang Sriwedari

(Jumat, 11/9/2020) Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari  menggelar jamasan untuk properti yang ada di dalamnya. Jamasan ini digelar rutin setiap tahunnya di bulan Suro

Ada beberapa properti di gedung Wayang Orang Sriwedari yang dijamas (dicuci) dengan ritual khusus seperti patung Denok, gamelan, kostum wayang, tropong (mahkota) juga patung Gatotkaca yang ada di depan pintu masuk Gedung Wayang Orang Sriwedari.

Diawali dengan memandikan patung Nyai Denok (lambang seniwati) dengan air bunga melati. Patung dengan sosok wanita cantik mengenakan kemben khas Jawa dan bersanggul ini disiram dengan air. Uniknya bukan sembarang air, namun diambilkan dari beberapa sumber mata air. Baik sumber mata air dari dalam Kraton, juga sumber air dari Langenharjo.

Setelahnya seperangkat gamelan diperciki air jamasan sebagai syarat, termasuk mahkota dan baju yang biasa digunakan untuk pertunjukan. Dan yang terakhir, mencuci patung Gatotkaca di depan pintu masuk gedung.

Setiap memasuki bulan Sura di hari Jumat Kliwon, tradisi jamasan dilakukan sebagai wujud syukur atas kelestarian Wayang Orang Sriwedari, juga sebagai do’a bagi seniman Wayang Orang Sriwedari agar tetap bisa menjaga kelestarian budaya.