Kearifan local yang terkait dengan kebudayaan memiliki arti penting untuk menjaga keberlanjutan dan kelestarian kebudayaan. Terlebih lagi, di tengah – tengah modernisasi (globalisasi) yang dalam kenyataannya dapat menggeser nilai – nilai budaya lokal. Kearifan lokal yang sarat nilai – nilai yang terkandung didalamnya diturunkan melalui suatu aktivitas ritual dan pendidikan. Namun demikian dalam kenyataannya nilai – nilai tradisi tersebut, hanya merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat yang masih kokoh mempertahankan tradisi.
Dalam realitasnya, pergeseran nilai – nilai budaya tersebut, tidak jarang mengakibatkan terlupakannya nilai – nilai budaya dan kearifan local yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun. Pergeseran nilai – nilai budaya tersebut terutama di perkotaan mengalami degradasi, sehingga cenderung masyarakat pengguna kebudayaan itu sendiri tidak lagi mengenal kearifan local dengan baik. Dalam kontek ini perlu dilakukan berbagai upaya pelestarian yang salah satunya dengan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap nilai – nilai budaya yang dapat mewujudkan kearifan local. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap nilai – nilai budaya secara komunikatif, edukatif, dan melibatkan berbagai kalangan masyarakat luas, khususnya di Surakarta dapat dilakukan melalui kegiatan rutin “Grebeg Sudiro”.
Beragamnya karya budaya yang dilatar belakangi perbedaan geografis, etnik, agama, kepercayaan dan lain sebagainya memberikan kekayaan warna karya budaya bangsa Indonesia. Konsep “Bhinneka Tunggal Ika” yang telah tertera dalam Kitab Sotasoma karya besar bidang sastra pada awal abad pertengahan, telah menjadi pondasi dalam membangun keragaman dalam kesatuan lahirnya bangsa Indonesia yang dicetuskan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Beragamnya warna budaya yang terjalin dengan bacxik dan mendalam secara turun temurun menumbuhkan interaksi budaya yang sehat dan seringkali melahirkan sinkretisme budaya (perkawinan budaya) dan melahirkan budaya – budaya baru yang khas Indonesia.
Grebeg Sudiro merupakan suatu wahana pelestarian budaya melalui interaksi budaya secara langsung dan bersifat multikulturalisme di Kota Surakarta khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Grebeg Sudiro merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh seluruh warga Kelurahan Sudiroprajan, Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede dan telah diselenggarakan semenjak tahun 2008.
Grebeg Sudiro dalam perjalanannya telah menjadi kegiatan budaya yang turut mewarnai budaya Surakarta yang Khas.
Grebeg Sudiro yang telah berlangsung 16 tahun telah memberi warna dan identitas Kota Surakarta sebagai Kota Budaya, bahkan telah menjadi agenda pariwisata yang khas di Kota Surakarta. Grebeg Sudiro yang dilatarbelakangi atas pertalian kebudayaan Jawa – Cina kemudian melahirkan budaya di wilayah Surakarta dan sekitarnya yang terjalin sebagai upaya pelestarian budaya secara lebih luas dan beragam, pada Tahun 2025 Grebeg Sudiro ditingkatkan melalui konsep budaya Nasional. Dengan adanya bantuan dana pengembangan dari Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Grebeg Sudiro kedepannya diharapkan mampu menjadi event berskala Internasional.
Hajatan masyarakat Sudiroprajan ini dalam setiap penyelenggaraannya telah berhasil menjadi wahana interaksi dan edukasi budaya, serta menjadi kegiatan pelestarian budaya yang telah ditunggu – tunggu masyarakat Solo Raya dan sekitarnya. Sebagai kegiatan pelestarian budaya, Grebeg Sudiro memfokuskan pada beberapa kegiatan utama yaitu : Umbul Mantram, Karnaval Budaya, Bazar potensi UMKM, Wisata Perahu Hias Kali Pepe, Gelar Harmony in Diversity, Semarak Harmony in Diversity serta Pesta Kembang Api yang mana merupakan Kolaborasi Panitia Grebeg Sudiro 2025 dengan Panitia Bersama Imlek.
TEMA KEGIATAN
“ Harmony In Diversity ”
TUJUAN KEGIATAN
- Meningkatkan semangat nasionalisme masyarakat Sudiroprajan pada khususnya dan masyarakat Kota Solo pada umunya.
- Menjadi integrasi sosial dan pluralisme di Kota Surakarta.
- Menyelenggarakan kegiatan budaya dalam bentuk akulturasi budaya,
khususnya Jawa dan Tionghoa.
- Mendukung program-program kebudayaan dan kepariwisataan Kota
Surakarta.
JENIS KEGIATAN
- UmbulMantram.
- Kamis, 16 Januari 2025
- 18.00 WIB – selesai
- Kelurahan Sudiroprajan
- KarnavalBudaya.
- Minggu, 26 Januari 2025
- 13.00 WIB – selesai
- Area Kawasan Pasar Gede Surakarta
- Bazar Potensi UMKM
- Jum’at – Jum’at, 17 – 31 Januari 2025
- 18.00 – 23.00 WIB
- Area Kawasan Pasar Gede Surakarta
- Wisata Perahu
- Jum’at – Jum’at, 17 – 31 Januari 2025
- 18.00 – 23.00 WIB
- Kali Pepe belakang BRI
- Gelar Harmony In Diversity
- Jum’at – Rabu, 24 – 29 Januari 2025
- 18.00 – 23.00 WIB
- Parkir Utara Balaikota Kota Surakarta
- SemarakHarmonyInDiversity
- Selasa, 28 Januari 2025
- 18.00 – selesai
- Area Pasar Gede