Penampilan Paguyuban Karawitan Ngesti Laras dari Kelurahan Kadipiro di acara Gelar Seni Tradisi, Sabtu (13/9) malam di Ndalem Joyokusuman.

Solo — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta terus mendorong pelestarian seni dan budaya, salah satunya melalui kegiatan Gelar Seni Tradisi  yang sukses dilaksanaan pada Sabtu (13/9) malam di Ndalem Joyokusuman.

Kepala Bidang Seni dan Budaya Disbudpar Surakarta, Anies Dyah Oktavianti, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Festival Budaya Surakarta yang telah digelar dua bulan sebelumnya. Dengan tema Gelar Karawitan, kegiatan ini dilakukan untuk mempertahankan dan mengenalkan kesenian tradisional ke masyarakat supaya tetap bertahan di era modern seperti saat ini.

“Kegiatan Festival Budaya Surakarta dan Gelar Seni Tradisi ini bertujuan untuk memperkenakan Ndalem Joyokusuman sebagai Rumah Kabudayan. Oleh karena itu, rutin diadakan kegiatan seni dan budaya di Ndalem Joyokusuman setiap Sabtu malam,” ungkap Anies dalam sambutannya di acara Gelar Seni Tradisi.

Acara ini diisi oleh dua kelompok seni, antara lain Paguyuban Karawitan Ngesti Laras dari Kelurahan Kadipiro dan Sanggar Seni Guyub Rukun dari Jebres. Dimulai pada pukul 8 malam, kegiatan ini tebuka untuk umum dan tidak dipungut biaya masuk.

Masyarakat bisa langsung datang dan menikmati pentas karawitan di pendopo Ndalem Joyokusuman. Penonton bisa duduk di karpet yang telah disediakan. Di area penonton juga disuguhi camilan ringan seperti kacang rebus, sehingga masyarakat dapat menonton pentas sambil ngemil.

Anies menyampaikan, seni dan budaya perlu dilestarikan dan di uri-uri. Oleh karena itu, pihaknya berusaha menggiatkan acara kesenian dan kebudayaan menjadi kegitan rutin sehingga pengetahuan seni budaya dan tradisi bisa berlangsung dengan baik untuk generasi-generasi selanjutnya.