Surga Belanja Pasar Klewer
Semarak pakaian digantung hingga kleweran alias menjuntai tak lagi ditemui di Pasar Klewer, Solo, dewasa ini. Pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah tersebut telah bersolek pasca kebakaran yang meluluhlantakkan bangunan lama, akhir 2014. Pasar Klewer terletak berdampingan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat. Konon, pasar ini sempat mendapat sebutan Pasar Slompretan. Slompretan berasal dari kata slompret alias terompet yang menjadi penanda kereta api berangkat di zaman Jepang silam.

Tampak Gapuro Keraton Surakarta Hadiningrat di sebelah Pasar Klewer Solo
Dahulu kala, pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, kawasan Pasar Klewer merupakan tempat pemberhentian kereta api yang digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi. Pasar Slompretan ini merupakan tempat para pedagang kecil yang menawarkan barang dagangan berupa kain batik. Mereka meletak
kan kain-kain itu dipundaknya sehingga tampak menjuntai tidak beraturan atau berkleweran jika dilihat dari kejauhan.

Belanja di Pasar Klewer Solo
Dari barang dagangan kain batik yang berkleweran itu, pasar ini terkenal dengan nama Pasar Klewer. Pedagang di Pasar Klewer pada awalnya adalah para pedagang yang berjualan di daerah Banjarsari dan Supit Urang. Pasar Klewer mulai berkembang pada tahun 1942-1945 dan semakin berkembang hingga tahun 1968. Pemerintah kemudian membangun bangunan pasar bertingkat permanen pada 9 Juni 1970 untuk menampung para pedagang yang diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Di masa sekarang, Pasar Klewer yang sudah cantik masih menjadi jujugan ribuan pedagang dan pembeli setiap harinya. Tercatat 2.211 pedagang yang memiliki kios dan 765 pedagang yang tidak memiliki kios (oprokan) bercengkerama di pasar ini. Menyusuri lorong demi lorong di bangunan lama dan bangunan baru Pasar Klewer terasa berbeda.
Nuansa sempit, kumuh, dan tak beraturan jelas terasa di bangunan lama. Sedangkan pada bangunan baru lebih rapi, leluasa, dan gampang. Mobilitas naik turun pasar yang bertingkat dipermudah berkat keberadaan lift dan ekskalator. Sekarang, ikon Solo ini juga dilengkapi area parkir luas yang sebelumnya kerap membuat kemacetan.
Bagi pengunjung yang ingin berbelanja dan mendapat harga semurah mungkin, ada baiknya sedikit menawar. Diskon hampir 50% pun bisa didapat jika membeli lebih dari satu item. Tak hanya batik, Pasar Klewer menjadi surga belanja tekstil yang bisa diandalkan. Seragam, jaket, kaus, daster, dan aneka busana tersedia di pasar ini. Seharian pun tak akan selesai untuk menjelajahi kios demi kios di pasar legendaris tersebut.